
Saya memiliki waktu lima tahun untuk belajar tentang bunga. Hal ini berkaitan dengan cita-cita saya memiliki toko bunga yang laris saat saya berumur 50 tahun (saat ini umur saya 45 tahun). Ada dua hal yang harus dipahami terlebih dahulu berkaitan dengan cita-cita tersebut. Pertama, untuk meraih sukses, jalan yang lurus dan mulus jarang terjadi. Pasti didalamnya penuh liku, membingungkan, banyak jebakan, prosesnya melelahkan, dan akan terjadi serangkaian kegagalan. Namun kalau sudah berniat ingin sukses, segala upaya harusnya diusakan. Sayapun sudah memikirkan akan hal itu. Saya siap gagal dan (sesungguhnya) saya lebih siap berhasil. Kedua, harus dipahami juga bahwa belajar itu perihal simpan menyimpan. Yang disimpan adalah informasi. Informasi ini selanjutnya disimpan dalam kotak penyimpanan jangka panjang. Proses ini akan memakan waktu panjang, berkali-kali, berliku-liku, dan apabila tidak berhasil disimpan dalam kotak penyimpanan jangka panjang, maka harus melakukan usaha tambahan supaya bisa tersimpan ditempat yang semestinya. Belajar memang memerlukan usaha. Kerjasama antara otak dan tubuh haruslah rapi. Banyak yang menyangka bahwa belajar itu proses instan. Saya menduga orang yang berpendapat seperti itu tidak pernah belajar, bisa jadi dia hanya menyuruh orang untuk belajar (sementara dirinya tidak belajar).
Rencananya, toko bunga milik saya akan bernama “Toko Bunga Ora Seide”, berasal dari kata Jawa ora yang artinya tidak dan seide yang berarti memiliki ide yang sama. Jika kata ora dan seide digabungkan, maka akan memunculkan makna baru, yaitu, tidak memiliki ide yang sama. Toko bunga Ora Seide akan lain daripada yang lain; tidak menjual bunga yang dijual di toko bunga lain, pun akan memiliki gaya rangkaian bunga yang berbeda. (Namanya juga cita-cita jadi harus melambung setinggi langit). Warna putih akan mendominasi toko bunga Ora Seide. Mengapa? Karena warna putih akan membantu warna warni bunga terekspos dengan sempurna dan dramatis. Bila hal ini terjadi, akan memudahkan para pelanggan memilih bunga yang disukainya. Untuk rencana bangunan, saya sudah memesan gambar rancang pada suami saya. Sebagai perancang bangunan, dia bisa diandalkan. Dia sangat paham selera saya karena saya client seumur hidupnya. Dalam rancangan tersebut, dia menghadirkan dua tumpukan bangunan yang menandakan suatu progress yang matang. Bangunan juga dikesankan naif karena saya menyukai semua hal yang naif. (Termasuk band Naif dan penyanyinya, David Naif).

***
Dalam dunia rangkai merangkai bunga, Ikebana sudah menjadi mandatory bagi para perangkai bunga di seluruh penjuru dunia. Rangkaian bunga gaya Jepang ini merupakan harmonisasi antara manusia, bumi dan surga. Dari hubungan yang harmonis ini diharapkan membentuk jalan mulus menuju surga. Pemaknaan ini kemungkinan besar berhubungan dengan sejarah Ikebana yang lahir di kuil-kuil Budha kuno sekitar pertengahan tahun 1500. Konon, para Biksu Budha kuno menggunakan Ikebana untuk ritual memanggil alam dan menyenangkan para dewa.

Ciri penting yang amat saya sukai dari Ikebana adalah minimalis, asimetris, dan natural. Menurut prediksi saya, orang yang melihat tatanan Ikebana akan terhipnotis karena kesederhanaannya. Membuat hal rumit menjadi sederhana memang pekerjaan yang sulit. Bertahun-tahun saya belajar akan hal ini namun belum berhasil hingga sekarang. Almarhum Bapak saya pernah mengatakan supaya saya selalu tahu diri terhadap kemampuan yang saya miliki. “Kalau tidak mampu tidak usah kemayu, begitu pesannya. Oleh sebab itu, meskipun saya menyukai Ikebana, saya memilih untuk tidak menjadi follower Ikebana. Saya sedang mempertimbangkan untuk mengusung filosofi “ringan tanpa beban” sebagai ciri khas rangkaian bunga saya. Sebetulnya, ada tambahan kata-kata “indah tanpa tandingan” dibelakang kata “ringan tanpa beban.” Namun kalimat “ringan tanpa beban, indah tanpa tandingan” seperti menghembuskan nafas “congkak” yang mendalam. Oleh sebab itu saya cepat-cepat membatalkan niat tersebut. Saya ingat perjuangan sahabat baik saya yang harus berjibaku dalam merehabilitasi dirinya (yang sudah lama berada di jurang kecongkakan). Pun saya harus mengikuti pesan almarhun Bapak untuk selalu menyadari kemampuan diri sendiri.

***
Minggu lalu saya mengumpulkan empat bunga. Empat bunga yang saya pilih adalah melati, lili putih, anggrek dan kenikir. Saya amati, saya ekstraksi keindahan yang terkandung didalamnya, kemudian saya berikan makna pada masing-masing bunga. Kegiatan ini saya rancang sebagai salah satu cara supaya saya dekat dengan bunga. Alasan saya memilih bunga tersebut karena bunga-bunga itu populer dan mudah didapat. Saya sudah membaca banyak tulisan tentang makna bunga diseluruh dunia, ternyata tidak ada hak paten atas pemberian makna terhadap satu bunga tertentu. Ternyata semua orang berhak memberi makna pada bunga sesuai seleranya. Barangkali ini memang tugas kita sebagai manusia, yaitu merawat, melestarikan, mengagumi keindahannya, sekaligus memberi makna pada bunga. Oleh sebab itu sah apabila sayapun melakukan hal yang sama, yaitu memberi makna pada bunga.

Saya menggunakan empathy map untuk memudahkan rencana saya ini. Empathy map biasanya digunakan untuk memproses fase pertama dalam design thinking. Biasanya fase pertama ini diawali dengan beginner’s mindset, artinya membersihkan asumsi-asumsi awal yang akan menggoda penilaian kita terhadap sesuatu atau seseorang sehingga kebutuhan calon pengguna bisa dilihat lebih jernih. Dengan demikian, sayapun akan mengabaikan beberapa makna bunga melati yang sudah beredar selama ini. Seperti kita ketahui, warna putih adalah lambang kesucian. Oleh sebab itu bunga melati dianggap melambangkan kesucian, keanggunan, kesederhanaan, dan ketulusan. Bangsa Indonesia menempatkan bunga melati sebagai bunga yang spesial sehingga pada setiap upacara kenegaraan melati putih selalu menjadi “bintangnya”. Group Musik Bimbo pun menciptakan lagu legendaris Melati Dari Jaya Giri untuk menggambarkan kekagumannya pada bunga melati.
***
Berikut ini adalah makna empat bunga menurut versi saya. Kalau tidak tahan membaca, jangan diteruskan membaca.
1. Bunga Melati

Kakak perempuan saya kedapatan makan kuncup bunga melati pada beberapa kali sore. Dia petik kuncup bunga langsung dari pohonnya, lalu dikunyah-kunyah (seolah seperti makan rambutan), kabarnya rasanya gurih. Tidak ada alasan apapun saat saya tanya mengapa dia makan bunga melati. Ia hanya ingin memenuhi rasa penasarannya.
Menurut saya warna putih yang mendominasi bunga melati melambangkan semua hal yang baru. Seolah seperti kertas putih, kain mori, atau kanvas, yang masih kosong dan harus diisi. Oleh sebab itu apabila seorang kekasih mengirim bunga melati kepada kekasihnya, sesungguhnya itu kode keras dia menginginkan putus. Kekasih yang mengirimkan bunga melati (pada dasarnya) sudah memiliki kekasih yang baru, dan akan segera meninggalkan kekasihnya yang lama. Dengan demikian sudah terjadi cinta yang kandas. Sementara dalam dunia bisnis, mengirimkan bunga melati pada rekanan bisnis yang sedang membuka cabang baru, diartikan support yang mendalam telah diberikan. Artinya bisnis baru yang sedang dirintis oleh si penerima kiriman bunga melati akan berjalan mulus dan memiliki prestasi yang baik.
2. Bunga Anggrek

Berdasarkan pertumbuhannya, ada dua tipe tumbuh pada bunga anggrek, yaitu monopodial dan simpodial. Tumbuh monopodial artinya bunga anggrek hanya memiliki satu batang dan satu titik tumbuh saja. Sehingga bunga anggrek hanya akan tumbuh dari ujung batangnya, misalnya Anggrek Bulan. Sedangkan pada tipe simpodial, bunga anggrek akan memiliki lebih dari satu titik tumbuh. Artinya bunga anggrek akan muncul di pucuk, sisi batang, atau dari dalam akar tinggal. Misalnya Cattleya. Cattleya termasuk keluarga besar anggrek. (Wikipedia).
Makna bunga anggrek menurut versi saya adalah, bahwa bunga anggrek melambangkan ketidakpastian dan ancaman. Apabila pasangan kekasih mengirim bunga anggrek kepada orang tua, hendaknya orang tua segera memberi kepastian atas hubungan anak-anaknya. Kalau memang diijinkan melanjutkan ke jenjang pernikahan, segera diberitakan kepada calon besan. Supaya besan segera mempersiapkan dirinya. Sebab kepastian itu penting. Tentunya apabila kita hidup dalam ketidakpastian akan sulit bagi kita untuk melangkah. Sementara dalam dunia bisnis, bunga anggrek memiliki dua makna. Bila bunga yang dikirimkan adalah tipe monopodial, maka orang yang mengirimkan bunga sangat terganggu dengan hadirnya bisnis yang sedang dijalani si penerima bunga. Pengirim bunga mengirim pesan bahwa bisnis mereka adalah satu-satunya yang boleh ada. Mereka tidak menyukai adanya saingan. Melalui bunga anggrek, sang pengirim pun mengirimkan ancaman kepada penerima. Jangan coba-coba tumbuh atau kau akan mati. Makna ini saya kaitkan dengan fakta bahwa bunga anggrek tumbuh secara monopodial. Namun apabila pengirim bunga anggrek mengirimkan tipe anggrek simpodial, artinya pengirim bunga mengucapkan selamat atas bisnis si penerima bunga dan berharap mereka bisa bekerja sama untuk mengembangkan bisnis bersama.
3. Bunga Lili

Sampai hari ini saya belum selesai memberikan makna pada bunga lili. Bunga lili adalah bunga kesayangan ibu saya. Tentunya saya harus memberikan makna yang sangat baik kepada bunga lili. Saya masih mempertimbangkan banyak hal. Namun intinya, bunga lili adalah bunga kesedihan. Sebab bila saya melihat bunga lili, saya langsung teringat ibu saya dan saya langsung bersedih. Rupanya luapan perasaan saya pada ibu belum bisa teratasi. Perasaan saya seperti suara gesekan cello Brian Crain.
4. Bunga Kenikir
Bunga Kenikir merupakan tumbuhan tropis yang berasal dari Amerika Latin. Ia tumbuh liar dan mudah ditemukan di Indoneisa dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Sebagai penggemar pecel Kediri dan Tumpang Koyor, saya mengkonsumsi daun kenikir (yang masih muda) dalam jumlah yang banyak. Konon kabarnya, pohon kenikir adalah pengusir serangga yang bisa diandalkan. Kenikir tumbuh dari biji-bijinya. Namun sayangnya pada musim hujan, kenikir mudah diserang jamur. Kenikir hanya berumur beberapa bulan. Tumbuh dengan cepat, berbunga, berbiji, lalu tua, dan mati.

Kepada bunga kenikir, saya memberi makna bahwa kehidupan itu singkat. Karena singkat, maka harus digunakan sebaik-baiknya. Setiap tahapan yang dilalui memiliki makna mendalam, tidak bisa diulang, ditunda atau dinegosiasikan. Tugas manusia hanya mengisi, mengolah, mengambil manfaat, menikmati, begitu seterusnya hingga waktu berhenti tiba. Orang yang mengirimkan bunga kenikir kepada sahabat baiknya mengisyaratkan supaya sahabat tersebut segera bangkit dari kemalasan, rasa rendah diri, keterpurukan, kesedihan, keputusasaan. Si pengirim bunga mengingatkan bahwa waktunya tinggal sedikit oleh sebab itu harus segera bangkit. Isyarat tersebut sama persis dengan kehidupan yang dialami oleh Bunga Kenikir. Tumbuh dengan cepat, berbunga, berbiji lalu tua dan mati. Dalam dunia bisnis, orang yang menerima kiriman Bunga Kenikir akan mendapatkan perjalanan bisnis yang rapi sesuai urutan generasi. Oleh sebab itu sebelum mati, biji-biji yang sedianya akan tumbuh harus segera diolah. Ini mirip dengan pergantian antar generasi pada dunia bisnis. Sebagai generasi perintis, generasi pertama akan diganti oleh generasi berikutnya. Generasi perintis tidak mungkin mengurus bisnisnya sampai waktu menjemputnya. Oleh sebab itu, sebelum generasi pertama usai, generasi kedua sudah harus dipersiapkan untuk melanjutkan kelangsungan bisnisnya. Regenerasi harus dipersiapkan dengan sangat matang dan rapi.
Bunga Kenikir bukan bunga yang populer untuk dikirim. Pamor bunga kenikir sebagai bunga yang murah dan bisa tumbuh ditanah kosong rupanya membuat image bunga kenikir menjadi tidak baik. Makna bunga kenikir menurut versi saya memang saya upgrade. Diam-diam saya berjanji pada bunga kenikir akan menaikkan derajat dan popularitasnya habis-habisan kelak bila wakunya tiba. Bagi saya, bunga kenikir adalah bunga yang mandiri, adaptif, bermanfaat untuk orang banyak, humble, tidak minta perawatan yang aneh-aneh (seperti halnya anggrek dan lili), cepat tumbuh, cepat berbunga, cepat berbiji, tua dan selesai, lalu diganti generasi berikutnya. Yang harus benar-benar diingat, bunga kenikir akan mudah diserang hama jamur bila udara lembab atau pada musim hujan. Ini sekaligus warning bagi para pelaku bisnis dan bagi kita semua, apabila sudah memiliki banyak uang, harta melimpah dan berada ditempat yang basah, serangan hama jamur akan selalu mengancam. Oleh sebab itu harus selalu waspada pada saat keadaan sedang berlimpah. Bila waktunya tiba, tidak ada pilihan lain kecuali kembali kepada Tuhan, Sang Pencipta Bunga Kenikir. ***
FUNG IE